Islam Sebelum Masehi: Jejak Keimanan Tauhid di Zaman Kuno

Agama Islam sering kali dipahami sebagai ajaran yang dimulai sejak kerasulan Nabi Muhammad SAW pada abad ke-7 Masehi. Namun, akar ajaran Islam sebenarnya telah ada jauh sebelum itu, bahkan sebelum kalender Masehi dimulai. Konsep keimanan kepada Allah sebagai Tuhan Yang Maha Esa sudah dikenal oleh umat manusia melalui para nabi dan rasul yang diutus sejak masa Nabi Adam AS.

Islam: Ajaran Tauhid yang Abadi

Islam, secara harfiah, berarti “penyerahan diri kepada Allah”. Konsep ini bukanlah hal baru, melainkan pesan utama yang dibawa oleh setiap nabi sejak penciptaan manusia pertama, Nabi Adam AS. Allah SWT telah mengutus nabi-nabi seperti Nuh AS, Ibrahim AS, Musa AS, dan Isa AS untuk menyampaikan ajaran tauhid, yaitu mengesakan Allah dan menjalani kehidupan yang diridhai-Nya.

Para nabi ini membawa syariat yang sesuai dengan kebutuhan zamannya, namun prinsip dasar keimanan kepada Allah tetap sama. Ini menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang bersifat universal dan relevan sepanjang zaman.

Bukti Tauhid Sebelum Masehi

  1. Nabi Ibrahim AS: Bapak Tauhid
    Nabi Ibrahim AS adalah salah satu nabi yang diutus jauh sebelum era Masehi. Dalam Al-Qur’an, beliau disebut sebagai seorang hanif, yaitu orang yang lurus dalam tauhidnya dan jauh dari penyembahan berhala. Nabi Ibrahim dikenal karena dakwahnya yang menentang penyembahan berhala di kalangan kaumnya dan memperkenalkan keimanan kepada Allah SWT sebagai Tuhan Yang Maha Esa.
  2. Nabi Musa AS dan Bani Israil
    Di era Mesir kuno, Nabi Musa AS diutus untuk menyampaikan ajaran tauhid kepada Fir’aun dan bangsa Bani Israil. Meskipun mengalami banyak tantangan, Nabi Musa membawa pesan penting tentang keesaan Allah, sebagaimana yang disebutkan dalam Taurat yang diturunkan kepadanya.
  3. Nabi Nuh AS: Dakwah di Tengah Kaum yang Keras Kepala
    Nabi Nuh AS adalah salah satu nabi awal yang diutus untuk menyeru kaumnya agar meninggalkan penyembahan berhala dan kembali kepada Allah. Kisah perjuangan beliau selama lebih dari 950 tahun menjadi bukti keteguhan para nabi dalam menyampaikan Islam sebagai agama tauhid.

Konsep Islam Universal

Al-Qur’an menegaskan bahwa Islam bukanlah agama baru. Dalam surat Al-Baqarah ayat 136, Allah SWT berfirman:

“Katakanlah (Muhammad), ‘Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kami, dan kepada apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya’qub, dan anak cucunya, dan kepada apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhan mereka. Kami tidak membeda-bedakan seorang pun di antara mereka, dan kami hanya berserah diri kepada-Nya.’”

Ayat ini menunjukkan kesinambungan ajaran Islam sejak zaman para nabi sebelum Nabi Muhammad SAW.

Penutup

Islam sebelum Masehi telah hadir sebagai ajaran yang mengajak manusia untuk mengesakan Allah dan menjalani hidup yang penuh ketaatan. Para nabi yang diutus sebelum Nabi Muhammad SAW membawa misi yang sama, meskipun syariatnya mungkin berbeda.

Ajaran Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW adalah penyempurnaan dari ajaran tauhid yang telah ada sebelumnya. Dengan demikian, Islam adalah agama yang kekal, menjadi pedoman hidup bagi manusia sejak awal penciptaan hingga akhir zaman.

Related Posts

Sebutkan Cara Colly yang Benar Menurut Islam

Khabarislam.com, Bagi umat Islam, menjaga kebersihan diri adalah bagian dari ibadah. Salah satu praktik yang penting adalah mencuci atau membersihkan area intim, yang dikenal sebagai colly laki. Dalam Islam, kebersihan…

Cara Mengusir Semut Menurut Islam: Tips Praktis dan Islami untuk Rumah Bersih

Khabarislam.com, Pernahkah Anda menemukan semut-semut kecil yang menggerombol di meja makan atau mungkin muncul di dapur Anda? Meskipun semut-semut ini terlihat tak berbahaya, kehadiran mereka yang tiba-tiba bisa mengganggu kenyamanan…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Mukjizat Al Qur-an

Mukjizat Al-Qur’an: Bukti Keajaiban dalam Peradaban Manusia

Mukjizat Al-Qur’an: Bukti Keajaiban dalam Peradaban Manusia